1. Teori sel
Sel adalah suatu satuan dasar dari kehidupan, yakni
merupakan satuan terkecil dari sesuatu benda yang kita nyatakan “hidup”. Sel
sangat mendasar bagi ilmu biologi, sebagaimana atom bagi ilmu kimia, dimana
seluruh organisme terdiri dari sel. Dalam hirarki organisasi biologis,
sel merupakan kumpulan materi yang paling sederhana yang dapat hidup, selain
itu terdapat beragam bentuk kehidupan yang berwujud sebagai organisme bersel
tunggal maupun organisme yang lebih kompleks termasuk tumbuhan dan hewan.
Beberapa
tokoh yang ikut mengembangkan biologi sel adalah :
a. Marcello Malpighi (1628-1694),
seorang ilmuwan dan dokter Italia, mempelajari struktur tumbuh-tumbuhan dan
hewan, serta menamakan sel-sel “globulus” dan
“sacculus”. Dialah yang dianggap sebagai Bapak Anatomi Mikroskopi dan
menemukan adanya kapiler-kapiler darah.
b. Antoni van Leeuwenhoek
(1632-1723), seorang ahli mikroskop dari Belanda, mempelajari struktur seluler
tumbuh-tumbuhan dan hewan termasuk bakteri, protozoa dan spermatozoa.
c.
Robert
Hooke (1635-1703), ilmuwan dari Inggris mempelajari
struktur-struktur mikroskopis dan mengemukakan tipe-tipe obyek alami. Saat
sedang meneliti jaringan mati tumbuhan gabus (Quercus suber), Hooke melihat adanya struktur yang sangat kecil
dengan bentuk yang teratur serta diselubungi oleh dinding. Oleh Hooke struktur
berongga itu diberi nama sel.
Penemuan Hooke tentang sel gabus sebagai sel mati telah mendorong ahli-ahli
lain melakukan penyelidikan dari sayatan-sayatan bagian tubuh makhluk hidup.
d.
Robert Brown (1831), ilmuwan dari Scotlandia, menemukan adanya inti
dalam sel dan menyimpulkan bahwa inti itu komponen dasar dan selalu ada dalam
sel.
e.
Mathias Schleiden (1838) dan Theodor Schwann (1838), ilmuwan Jerman merumuskan teori sel yang
berbunyi: ”Sel adalah unit dasar kehidupan. Semua tumbuhan dan hewan dibangun
atas sel-sel”.
f.
J. Purkinye (1840) dan Hugo
van Mohl (1846) memperkenalkan istilah Protoplasma, yakni cairan yang
mengisi ruang yang disebut sel oleh Hooke.
g.
R. Virchow (1859) berkesimpulan, bahwa semua sel berasal dari sel
yang telah ada lebih dulu, populer dengan istilah ”omnis cellula e cellula.”
2.
Struktur dan Fungsi Sel
Secara
struktural, sel merupakan penyusun makhluk hidup, baik makhluk hidup bersel
satu atau bersel banyak pada tumbuhan dan hewan. Sel juga mempunyai ukuran dan
bentuk yang berbeda, ukuran sel pada umumnya mikroskopis. Pada manusia,
diameter rata-rata dari sel-selnya kira-kira 10 mikron atau 0,1 mm. Sel bakteri
berdiameter 0,4 mikron, hampir tidak teramati dengan suatu mikroskop biasa.
Ukuran sel-selnya pada umumnya berkisar pada ukuran-ukuran tersebut. Tentu saja
ada perkecualian dari sel-sel tertentu. Misalnya pada seekor hewan yang besar
suatu sel syaraf dapat mencapai panjang lebih dari 1 meter, meskipun
diameternya relatif kecil. Sel jaga memiliki berbagai variasi bentuk seperti :
pipih seperti lempeng, contohnya pada kulit atau integumen manusia. Sel-sel
otot memanjang, pada sel-sel darah bikonkaf dan berbentuk discus.
Semua
kegiatan hidup seperti berkembangbiak, bergerak, berpindah tempat, respirasi
dan makan, dikerjakan oleh satu sel saja. Hal ini dimungkinkan dengan adanya
berbagai organel yang dimiliki oleh setiap sel dalam menjalankan fungsinya.
Komponen Sel dan Fungsinya
1.
Membran Sel
Membran sel
adalah bagian terluar dari protoplasma yang membentuk lapisan tipis dan lembut.
Pada sel hewan lapisan ini merupakan batas terluar dari setiap sel, sedangkan
pada sel tumbuhan lapisan ini melekat pada bagian dinding sel yang merupakan
batas terluar dari organel.
2. Inti Sel
(Nukleus)
Inti sel
merupakan organel yang paling besar di dalam sel. Terdapat pada semua sel,
kecuali sel pembuluh tapis dewasa pada sel tumbuhan, sel darah merah dewasa
pada hewan dan mamalia. Bentuknya bulat dengan garis tengah lebih kurang 10 mμ,
dikelilingi oleh membran inti (selaput inti) yang rangkap. Pada beberapa bagian
selaput tersebut menyatu dan membentuk lubang halus. Melalui lubang ini
pertukaran materi zat dengan sitoplasma berlangsung. Di dalam nukleus terdapat
nukleoplasma, nukleolus dan kromatin yang mudah menyerap warna. Selama proses
pembelahan sel, kromatin memadat dan memendek menjadi kromosom. Fungsi nukleus
adalah bertanggung jawab mengontrol aktivitas sel.
3. Alat Golgi
Alat golgi
terdapat pada sel hewan maupun sel tumbuhan, ditemukan oleh Camillo Golgi pada tahun 1898. Alat golgi tersusun dari membran yang berbentuk
kantong (cisternae), letaknya
berdekatan dengan retikulum endoplasma (RE). Pada sisi yang berdekatan dengan
RE terdapat kantong-kantong kecil yang berbentuk bulat (vesikel/vesikula) dan
berisi substansi protein. Pada sisi lain kantong-kantong semacam itu akan
bergerak menuju membran plasma dan menempel untuk selanjutnya pecah dan
mengeluarkan isinya. Atas dasar itu alat golgi dianggap berfungsi sebagai alat
sekresi atau ekskresi, misalnya sekresi karbohidrat, lipid, protein dan
membentuk enzim lisosom.
4. Mitokondria
Mitokondria
dibatasi oleh dua selaput. Selaput bagian dalam berlipat-lipat disebut krista. Diantara kedua membran
(selaput) terdapat cairan dan di dalam rongga
mitokondria terdapat matriks mitokondria. Pada bagian krista dan matriks
mitokondria berlangsung oksidasi sel, yang menghasilkan energi dalam bentuk
ATP.
5. Lisosom
Lisosom (lisis = mengurai, soma = badan). Sesuai namanya, lisosom berperan dalam pembongkaran
senyawa kimia yang kompleks menjadi senyawa lain yang sederhana atau sub-unitnya
dan juga merusak organel yang sudah tidak berfungsi lagi. Bentuknya menyerupai
kantong kecil, berisi enzim pengurai (enzim hidrolisis).
6. Retikulum
Endoplasma
Retikulum
Endoplasma (RE) adalah anyaman kantong tipis yang disusun seperti saluran atau
lembaran. Anyaman yang demikian dinamakan cisternae.
Fungsi RE
sebagai tempat berbagai aktivitas metabolisme, juga menyalurkan materi zat.
Retikulum endoplasma dibedakan menjadi dua macam, yaitu yang mengandung ribosom
disebut RE kasar berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan pengangkutannya,
sedangkan RE yang satunya adalah yang tidak mengandung ribosom dan berfungsi
sebagai tempat sintesis lipid dan steroid.
7.
Ribosom
Ribosom
merupakan organel yang amat kecil, terdiri atas dua bagian yaitu unit besar dan
kecil. Ribosom disusun oleh protein dan
RNA.
Fungsi utama
ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein. Seringkali beberapa ribosom
merangkai diri sepanjang RNA messenger
membentuk polisom atau poliribosom.
2. 8.
Sitoskeleton
9. Badan Mikro
atau Microbodies
Badan Mikro
adalah organel berbentuk bulat berisi butir halus atau endapan berbentuk
kristal atau filamen. Fungsi organel ini adalah memproduksi enzim katalase
untuk memecah senyawa hidrogen peroksida. Senyawa hidrogen peroksida (H202)
adalah beracun dan merupakan hasil
samping oksidasi sel sehingga zat ini perlu segera diuraikan untuk dibuang.
10. Plastida atau
Kromatofora
Plastida
adalah organel yang mengandung pigmen warna dan hanya dimiliki oleh sel
tumbuhan. Plastida dibedakan menjadi tiga yaitu leukoplas, kromoplas, dan
kloroplas.
a.
Leukoplas;
yaitu plastida yang tidak berwarna karena tidak mengandung zat warna, dan
berfungsi untuk menyimpan zat makanan. Biasanya terdapat pada bagian tumbuhan
yang tidak tertimpa sinar matahari.
Dikenal
beberapa macam leukoplas, misalnya: Amiloplas,
yaitu plastida yang berperan dalam pembentukan dan penyimpanan amilum dan Elaioplas, yaitu plastida yang berperan
dalam pembentukan dan penyimpanan minyak.
b.
Kromoplas;
yaitu plastida yang mengandung zat warna (merah, oranye, dan kuning) terdapat
pada bunga dan buah, sehingga menarik serangga dan dapat membantu penyerbukan
atau penyebaran buah dan biji.
c.
Kloroplas;
yaitu plastida yang mengandung zat warna hijau (klorofil) untuk melakukan
fotosintesis.
11. Vakuola
Vakuola adalah
rongga yang terdapat pada sitoplasma dan didalamnya terdapat cairan sel. Pada
sel meristem (sel muda pada ujung akar, batang, daun dan kambium) belum
terdapat vakuola, karena sel ini masih penuh oleh sitoplasma. Pada waktu sel tumbuh
dan berkembang mencapai ukuran dewasa, muncul vakuola yang mula-mula kecil
akhirnya bergabung menjadi vakuola besar dan terletak pada bagian tengah sel
tumbuhan.
Fungsi vakuola
adalah untuk menyimpan berbagai substansi zat yang berguna maupun yang hendak
dibuang atau dikeluarkan, mengatur tekanan osmotik sel, dan mencerna makanan
pada hewan uniseluler.
Tabel 4.
Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Sel hewan
|
Sel tumbuhan
|
-Tidak mempunyai dinding selulosa
- Tidak
mempunyai Kloroplas
- Vakuola kecil-kecil atau tidak ada
- Bentuk sel tidak tetap
- Inti sel terletak ditengah
- Memiliki sentrosom
|
- mempunyai dinding selulosa
- mempunyai kloroplas
- vakuola satu biasanya besar
- bentuk sel
tetap
- inti sel terletak ditepi
- tidak
memiliki sentrosom
|
No comments:
Post a Comment