Thursday, 20 February 2014

Mekanisme kerja hormon steroid, tiroksin dan peptida



A.      Mekanisme kerja hormon steroid



Ketika hormon steroid dilepaskan oleh kelenjar endokrin, maka hormon akan di ikat oleh protein karier dan kemudian masuk ke pembuluh darah dan dilepas ke sel target. Selanjutnya, akan membentuk reseptor hormon dalam sitoplasma, setelah itu akan masuk ke dalam nukleus dan berikatan dengan bagian promoter dan mengaktifkan ekspresi gen yang menghasilkan protein baru sehingga menghasilkan protein dan mempengaruhi metabolisme



B.      Mekanisme kerja hormon tiroksin



Ketika hormon steroid dilepaskan oleh kelenjar endokrin, maka hormon akan di ikat oleh protein karier dan kemudian masuk ke pembuluh darah dan dilepas ke sel target. Setelah masuk ke dalam sel target, T3 akan ditarik yang selanjutnya akan masuk ke dalam nukleus dan membentuk reseptor hormon dalam nukleoplasma dan berikatan dengan gen spesifik sehingga terjadi ekspresi gen lalu akan menghasilkan protein baru yang akan mempengaruhi protein dan metabolisme.



C.      Mekanisme kerja hormon peptida



Rounded Rectangle: Protein -> Kelenjar -> Pembuluh darah -> Sel target -> Reseptor hormon -> G protein + adenosin cyclase + cAMP -> Mengaktifkan sel target (enzim) -> Efek metabolisme
 







Karena sifatnya larut air, sehingga hormon ini akan langsung tersebar kedalam pembuluh darah, tanpa harus diikat terlebih dahulu oleh protein karier seperti pada hormon tiroksin dan steroid. Setelah tersebar ke dalam pembuluh darah, hormon akan masuk ke dalam sel target yang memiliki reseptor. Misalnya Ephineprin ketika telah mencapi sel target akan membentuk reseptor hormon dan mengubah konformasi dan mengaktifkan protein G dan adenin cyclase,  dan dengan bantuan ATP akan terbentuk jalur kalsium atau cAMP. Lalu cAMP akan mengaktifkan enzim dan substrat yang akan bereaksi. Akhirnya akan terjadi respon metabolisme. 



Oval: Beberapa jenis hormon :
1. Juvenil hormon 
“Merangsang perubahan serangga dari bentuk ulat ke larva”
2. Ecdysone
“ Merangsang perubahan atau pergantian kulit serangga”
3. Octopamine
“Meningkatkan kadar penggunaan glukosa oleh otot”
4. Adipokinetik
“Mempercepat perubahan lemak menjadi energi”
 



























Perbedaan antara hormon dengan sel saraf pada sistem koordinasi :

1.       Sistemnya berbeda. Dimana antara saraf dan hormon memiliki sitem masing-masing

2.       Pengendali utama. Kalau sel saraf dikendalikan oleh saraf pusat sedangkan hormon dikendalikan oleh hipothalamus

3.       Asal. Sel saraf berasal dari sel-sel, sedangkan hormon berasal dari kelenjar endokrin

4.       Bentuk signal. Signal sel saraf berupa potensial listrik, sedangkan hormon berupa senyawa organik

5.       Waktu dalam pemberian respon. Pemberian respon saraf cepat, sedangkan hormon lambat

6.       Efek yang ditimbulkan. sel saraf efeknya cepat hilang, sedangkan hormon lambat

7.       Struktur sel saraf berkesinambungan dari sumber signal ke sel target, sedangkan hormon tidak.

8.       Jumlah sel target. Sel saraf, jumlah sel targetnya hanya 1, sedangkan hormon bisa lebih dari 1.

9.       Senyawa yang dilepaskan. Saraf berupa neurotransmiter, sedangkan hormon adalah hormon.



Mengapa efek yang diberikan sel saraf cepat hilang sedang hormon lambat ???


Karena bentuk signal antara sel saraf dan hormon itu berbeda. Sel saraf berupa potensial listrik, jadi ketika ada respon, maka respon tersebut akan cepat hilang, sedang hormon berupa senyaw organik, jadi sebelum senyawa tersebut terdegradasi, maka dia akan terus bekerja.”


No comments:

Post a Comment